TOTO SIHONO Ilustrasi
KOMPAS.com — Kepala INTERM Perlindungan Anak Unicef Indonesia Ali Aulia Ramli mengatakan, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kasus kekerasan seksual terhadap anak maupun perempuan.
“Tidak ada faktor tunggal, ini adalah hal yang kompleks. Tidak ada satu faktor inti yang menyebabkan kekerasan,” ujar Ali dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Menurut Ali, sejumlah hal yang dapat melatarbelakangi terjadinya kekerasan seksual adalah tingkat pendidikan dan kesejahteraan yang kurang.
Selain itu, menurut dia, perlu dilihat kembali sejauh mana nilai-nilai yang dianut masyarakat dapat mencegah perbuatan tersebut.
“Kita harus melihat nilai-nilai yang kita pegang apakah kita membiarkan kekerasan itu terjadi, sejauh apa nilai-nilai yang kita pegang melarang perbuatan tersebut,” ucap Ali.
Beberapa waktu lalu, kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Indonesia. Yn (14), seorang siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada pertengahan April 2016 diperkosa 14 pemuda saat pulang sekolah.
Yn ditemukan tewas di dalam jurang. Kondisi jenazah korban pun dalam keadaan membusuk. Korban ditemukan dalam keadaan nyaris tanpa busana dengan kaki dan tangan terikat, Senin (4/4/2016).