Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau Kak Seto mengakui modus pelaku pedofilia terhadap anak-anak saat ini semakin modern.
"Kita bisa bayangkan di tempat yang jauh di Kaltim bisa terjadi bentuk kekerasan seksual," ujar Kak Seto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/5).
Hal itu dikatakan Kak Seto menanggapi pelaku pedofilia yang berhasil dibongkar Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Di mana, Polda berhasil menangkap seorang pelaku pedofilia berinisial AI alias DA asal Kalimantan Timur.
Kak Seto menduga, hal ini adalah fenomena gunung es yang belum terungkap di sejumlah tempat. Media harus mengingatkan masyarakat jika ada warga yang belum peduli atas kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak.
"Tolong diingatkan, ini peringatan bagi kita," kata Kak Seto.
Kekerasan dalam bentuk pedofilia, menurutnya, hanya untuk kepuasan seksual semata tanpa adanya motif lain. Hal ini sangat merusak psikolgis anak. Namun, bukan tidak mungkin ada juga anak-anak yang jadi pelaku pedofilia.
"Karena ini bisa saja menularkan ke yang lain," ucap Kak Seto.
Jajaran kepolisian mulai dari polda, polres hingga tingkat polsek harus mewaspadai aksi-aksi pedofillia lainnya yang belum terungkap. Selain pelaku, korban harus mendapatkan pengobatanpsikologis dan terapi.
"Kami dan KPAI berencana menemui korban untuk melihat dampak secara langsung karena dia bisa menyebarkan ke temannya sendiri," tukas Kak Seto. (Ayp)

tindak kriminal seperti pedofilia tidak bisa ditolerir, karena tindakan ini dapat mengakibatkan para korbannya mendapatkan trauma berkepanjangan dan menyebabakan mereka menjadi minder untuk bersosialisasi.
wahh… usahakan penegasan dan kecaman keras bagi tindakan tindakan kriminal dan kekerasan terhadap anak… udah marak bener kejadian yang beginian nih..