Hari ini, bakda Dzuhur diguyur oleh siraman rohani dari dua penceramah. Penceramah pertama H. Undang Sobandi dan yang kedua dari penceramah terjadwal Ruby Wardhana.
H. Undang mengajak melalui Ramadhan untuk mendapatkan ridho dan ampunan Allah karena di Bulan Ramadhan ini amalan pahala dilipatgandakan oleh Allah.
“Seandainya umatku mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan ini (Ramadhan), niscaya umatku mengharapkan dalam setahun menjadi Ramadhan semuanya.”
Ceramah pertama ditutup dengan kutipan hadist
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”
Penceramah kedua Ruby Wardhana mengambil tema tentang parenting.
Mungkin Anda pernah mendengar kisah tentang orangtua yang sudah divonis masuk surga, tetapi kemudian dibatalkan dalam pengadilan akhirat hingga akhirnya dia masuk neraka bersama anaknya. Itu terjadi karena anaknya menggugat orangtuanya yang tidak pernah memperhatikan agamanya sewaktu di dunia, sementara orangtua sibuk dengan urusannya sendiri.
Orangtua memiliki kewajiban dalam mendidik dan mengasuh anak dengan tuntutan agama. Hal tersebut harus dilakukan agar anak bisa menjadi sosok yang shaleh. Namun, tidak semua orangtua bisa melakukan tanggung jawab tersebut.
…. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Dalam kehidupan keluarga, sangat dianjurkan Ayah mengambil peran. Tidak seharusnya seorang ayah hanya disibukkan mencari nafkah sementara urusan rumah diserahkan sepenuhnya kepada istri.
Bulan Ramadhan adalah bulan keluarga. Di bulan inilah kesempatan merasakan kebersamaan melalui kumpul bareng anggota keluarga sangat memungkinkan melalui makan di saat berbuka dan sahur. Manfaatkanlah kesempatan ini memperkuat ketahanan keluarga. [dez]