17 Agustus menjadi hari yang sangat khusus bagi bangsa Indonesia. 71 tahun yang lalu Ir. Sukarno membacakan proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia. Berbeda dengan banyak negara lain di Asia dan Afrika termasuk Malaysia yang kemerdekaannya diberikan oleh penjajah, kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan perjuangan dalam ungkapan “sampai tetes darah penghabisan” dan “Merdeka atau Mati”. Seluruh lapisan masyarakat hingga para pelajar dan wanita ikut berjuang memanggul senjata. Tak ada batas antara ningrat dan rakyat jelata dan perbedaan suku. Dilukiskan dalam lagu Karatagan Pahlawan dengan ungkapan Lali rabi tur tega pati, taya basa menta pamulang tarima. Jumlah korban yang gugur di medan perang berjumlah jutaan. Mereka adalah para pahlawan. Hanya sebagian kecil saja yang tertulis atau dikebumikan di Makam Pahlawan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Kemerdekaan yang sekarang dirasakan adalah jasa besar mereka. Sudah sepatutnya kita mengenang dan menghargainya melalui Upacara Peringatan Hari Kemederkaan 17 Agustus ini.
BP3AKB melaksanakan upacara Peringatan Kemerdekaan di Halaman Kantor BP3AKB. Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ibu Kepala BP3AKB Dr. Ir. Dewi Sartika, M.Si. Rangkaian acara mulai dari penaikan Sang Saka Merah Putih, pembacaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pembacaan Teks Proklamasi berjalan lancar. Upacara berlangsung khidmat.
Upacara ditutup dengan doa oleh H. Undang. Dalam doanya semoga kita bisa mensyukuri anugerah kemerdekaan ini dan diberikan kesehatan untuk terus berupaya melakukan pelayanan kepada masyarakat sebagai bakti kepada nusa dan bangsa. [dez]